BAB I .PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan untuk saling melengkapi,
membantu satu sama lain dan sebagainya. Dalam hal ini semua manusia
butuh bantuan orang lain, tidak ada yang tidak butuh bantuan orang lain. Pasti semuanya butuh bantuan orang lain, maka dari itu dibuatlah suatu
organisasi yang fungsinya kita dapat membantu mengerti satu sama
lainnya, dan organisasi itu adalah sekumpulan beberapa orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi itu sendiri dibagi menjadi 2
yaitu organisasi profit dan nonprofit.
Organisasi profit adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan
bersama yaitu menghasilkan laba. sedangkan organisasi Nonprofit adalah Organisasi atau badan yang tidak menjadikan keuntungan sebagai motif utamanya dalam melayani masyarakat.dan
beberapa para petugas pemerintah. kedua organisasi ini membutuhkan
kerja sama yang sangat kuat baik dalam organisasi profit maupun
organisasi non profit.
BAB II. TEORI
di dalam tulisan yang saya buat ini, saya
lebih tertarik dalam membahas organisasi non-profit. Organisasi non-profit yang ingin saya bahas kali ini di bidang pendidikan yaitu sekolah dasar. Saya sangat tertarik untuk membahas sekolah dasar saya dahulu yaitu
SD Strada Wiyatasana.
Sejarah SD Strada Wiyatasana
Melihat ke belakang, sebelum tahun 1971 di Pasar Minggu belum ada sekolah
katolik. Oleh karenanya warga paroki Gereja Katolik Keluarga Kudus Pasar Minggu
yang memiliki keinginan demikian kuat untuk memiliki sebuah sekolah katolik,
berupaya mewujudkan cita-citanya. Alm. Romo M. Soenarwidjaya, SJ bersama
pengurus dewan paroki mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk membuka sekolah
katolik. Mengingat saat itu gereja masih darurat dan menempati rumah warga,
maka untuk sementara sekolah mengontrak sebuah rumah sangat sederhana di tepi
Jalan Ragunan yang sekarang ini dikenal sebagai Apotik Wisnu.
Senin, 11 Januari 1971 menjadi tonggak bersejarah berdirinya sekolah. Peralatan
sekolah diperoleh dari sumbangan beberapa sekolah katolik yang telah lebih
dahulu hadir, para donatur dan hasil pencarian dana dengan mengadakan
pertunjukan sulap. Awalnya uang sekolah sebesar Rp. 300,- (tiga ratus rupiah)
ditambah 1 liter beras. Kesederhanaan dan segala keterbatasan tidak menjadi
kendala untuk sebuah cita-cita memajukan pendidikan berbasis budi pekerti dan
cinta kasih.
Dalam perjalanannya gedung sekolah beberapa kali berpindah tempat, di Jalan
Lenteng Agung (pabrik es Pasar Minggu), di Gereja Keluarga Kudus Pasar Minggu
dengan ruang kelas di dalam gereja, di pasturan, di garasi mobil yang semuanya
berpembatas tripleks dan dibongkar pasang pada hari Sabtu dan Minggu untuk
persiapan misa kudus, hingga pada akhirnya tahu 1977 menempati bangunan di
Jalan Pejaten Raya No. 34. Tahun itu juga Pastor Paroki ingin mengembangkan
sekolah dengan lebih pesat lagi dengan menyerahkan pengelolaannya pada
Keuskupan. Bapa Uskup alm. Mgr. Leo Sukoto, SJ kemudian menyerahkan pada
Perkumpulan Strada yang berjalan hingga sekarang.
Profil SD Strada Wiyatasana
Perkumpulan Strada berdiri tahun 1924, terdiri
dari 73 unit sekolah yang terdapat di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, dengan jumlah guru dan karyawan
1.294 orang. Salah satu sekolah Strada adalah SD Strada Wiyatasana Pasar
Minggu. Kompleks Sekolah Strada Wiyatasana mendukung pendidikan
berkesinambungan dari TK, SD, dan SMP. Letak sekolah strategis di
Jalan Pejaten Raya No. 34 Pasar Minggu, mudah dijangkau dengan kendaraan umum
(dilalui mikrolet M-36 dan M-42). Jumlah murid SD Strada Wiyatasana tahun
2011/2012 980 siswa, menghasilkan lulusan terpercaya, siap bersaing, di SMP
Negeri maupun swasta. SD Strada Wiyatasana
mendapat peringkat A dari Badan Akreditasi Sekolah (BAS).
Foto SD Strada Wiyatasana
|
Gambar SD STRADA WIYATASANA |
BAB III. PEMBAHASAN
Sudah tak aneh di jaman sekarang ini terdapat beberapa perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bidangnya masing-masing. Meskipun begitu, perusahaan tidaklah hanya mencari keuntungan semata. Terdapat juga perusahaan yang bergerak dibidang non-profit dan bertujuan lain contohnya sekolah, karena sekolah didirikan bukan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memberikan ilmu dan pendidikan yang dibutuhkan oleh setiap manusia sekarang ini. Terlebih lagi sekolah dasar yang bertujuan mendidik anak-anak dengan range umur yang sangat tepat untuk diberikan ilmu. Oleh karena itu, sekolah dasar tidak boleh sembarangan dan main-main dalam memberikan pendidikan karena apa yang diajarkan anak-anak dimasa perkembangannya ini akan selalu diingat oleh mereka. Melihat dari perkembangan sekolah dasar sekarang di Indonesia, semakin banyak sekolah dasar yang tidak memberikan ilmu dan pendidikan yang kurang baik dan kurang layak mungkin dikarenakan oleh kurangnya pendanaan atau memang standar kompetensi pendidikan dari sekolah itu yang kurang bermutu. Oleh karena itu, perlu ditekankan kepada setiap sekolah dasar yang ada di Indonesia agar meningkatkan standar kompetensi dan ilmu yang diberikan kepada murid-muridnya. Agar menghasilkan lulusan-lulusan yang baik dan bisa berguna sebagai masyarakat Indonesia nantinya