Selasa, 13 November 2012

Manajemen Konflik

Definisi Konflik :
Menurut Nardjana (1994) Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Definisi Manajemen Konflik adalah sebuah usaha untuk mengatur masalah ataupun konflik yang terjadi pada setiap individu ataupun kelompok. Manajemen konflik juga dapat diartikan sebagai sebuah usaha untuk mengatur perselisihan dengan cara yang efektif dan seimbang.

Dampak Konflik
Dampak negatif konflik (Wijono, 1993, p.2), sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Manajemen konflik sering diartikan sebgaigai realisasi dari peribahasa "sedia payung sebelum hujan" karena pada dasarnya konflik pasti akan datang cepat atau lambat. Dampak dari mengabaikan manajemen konflik adalah sebagai berikut:


  • terjadinya perpecahan dan permusuhan antarkelompok
  • dianggap sebagai orang yang mementingkan dirinya sendiri
  • menjadi orang yang "manja" dalam menghadapi masalah
  • mendapatkan masalah yang berlipat ganda dan tidak berujung
  • dibenci oleh masyarakat sekitar karena melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya
  • sulit meraih kebahagiaan
Strategi Mengatasi Konflik
Menurut Stevenin (2000, pp.134-135), terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam mengatasi kesulitan:
1. Pengenalan
Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
2. Diagnosis
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
5. Evaluasi
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.

Tujuan Manajamen Konflik
Jika konflik itu ada tujuannya adalah alat yang dapat membantu pendewasaan manusia, sekecil apapun masalahnya pasti kita akan membutuhkan solusi untuk menyelesaikannya. Itulah tujuan dari manajemen konflik dalam diri manusia, sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan dari manajemen itu sendiri adalah:
  • Mengenali aspek-aspek yang relevan untuk masalah kesehatan dan keamanan
  • Dapat menaksir atau memperkirakan risiko yang akan terjadi
  • Meningkatkan kemampuan berkomunikasi verbal maupun nonverbal
  • Meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah yang akan datang
  • Dapat menghindari konflik yang besar sebab sudah dapat mengidentifikasi tanda-tanda akan terjadinya sebuah masalah
  • Memahami penyebab suatu konflik terjadi
  • Dapat memberikan ringkasan serta kesimpulan setelah melalui sebuah konflik atau masalah


        






Selasa, 23 Oktober 2012

Organisasi Fungsional

Bab I. Pendahuluan
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Bab II. Teori
ORGANISASI FUNGSIONAL, adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Bab III. Pembahasan

Tiap-tiap tipe struktur organisasi memliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dari yang satu ke yang lain. Oleh karena itu saya akan membahas kekurangan dan kelebihan organisasi fungsional
Kelebihan Organisasi Fungsional

  • Profesionalisme atau keahlian yang lebih
  • Perusahaan lebih produktif
  • Memunculkan inovasi
  • Perusahaan lebih berkembang dan maju
Kekurangan Organisasi Fungsional

  • Para tenaga pengajar/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa pimpinan.
  • Tidak adanya satu kesatuan perintah.
  • Menekankan pada rutinitas tugas dan kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang.
  • Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit.
  • Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.

 

Rabu, 10 Oktober 2012

Teori Organisasi Umum 1

BAB I .PENDAHULUAN

Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan untuk saling melengkapi, membantu satu sama lain dan sebagainya. Dalam hal ini semua manusia butuh bantuan orang lain, tidak ada yang tidak butuh bantuan orang lain. Pasti semuanya butuh bantuan orang lain, maka dari itu dibuatlah suatu organisasi yang fungsinya kita dapat membantu mengerti satu sama lainnya, dan organisasi itu adalah sekumpulan beberapa orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi itu sendiri dibagi menjadi 2 yaitu organisasi profit dan nonprofit.

Organisasi profit adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan bersama yaitu menghasilkan laba. sedangkan organisasi Nonprofit adalah Organisasi atau badan yang tidak menjadikan keuntungan sebagai motif utamanya dalam melayani masyarakat.dan beberapa para petugas pemerintah. kedua organisasi ini membutuhkan kerja sama yang sangat kuat baik dalam organisasi profit maupun organisasi non profit.

BAB II. TEORI

di dalam tulisan yang saya buat ini,  saya lebih tertarik dalam membahas organisasi non-profit. Organisasi non-profit yang ingin saya bahas kali ini di bidang pendidikan yaitu sekolah dasar. Saya sangat tertarik untuk membahas sekolah dasar saya dahulu yaitu
SD Strada Wiyatasana.

Sejarah SD Strada Wiyatasana
Melihat ke belakang, sebelum tahun 1971 di Pasar Minggu belum ada sekolah katolik. Oleh karenanya warga paroki Gereja Katolik Keluarga Kudus Pasar Minggu yang memiliki keinginan demikian kuat untuk memiliki sebuah sekolah katolik, berupaya mewujudkan cita-citanya. Alm. Romo M. Soenarwidjaya, SJ bersama pengurus dewan paroki mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk membuka sekolah katolik. Mengingat saat itu gereja masih darurat dan menempati rumah warga, maka untuk sementara sekolah mengontrak sebuah rumah sangat sederhana di tepi Jalan Ragunan yang sekarang ini dikenal sebagai Apotik Wisnu.
Senin, 11 Januari 1971 menjadi tonggak bersejarah berdirinya sekolah. Peralatan sekolah diperoleh dari sumbangan beberapa sekolah katolik yang telah lebih dahulu hadir, para donatur dan hasil pencarian dana dengan mengadakan pertunjukan sulap. Awalnya uang sekolah sebesar Rp. 300,- (tiga ratus rupiah) ditambah 1 liter beras. Kesederhanaan dan segala keterbatasan tidak menjadi kendala untuk sebuah cita-cita memajukan pendidikan berbasis budi pekerti dan cinta kasih.
Dalam perjalanannya gedung sekolah beberapa kali berpindah tempat, di Jalan Lenteng Agung (pabrik es Pasar Minggu), di Gereja Keluarga Kudus Pasar Minggu dengan ruang kelas di dalam gereja, di pasturan, di garasi mobil yang semuanya berpembatas tripleks dan dibongkar pasang pada hari Sabtu dan Minggu untuk persiapan misa kudus, hingga pada akhirnya tahu 1977 menempati bangunan di Jalan Pejaten Raya No. 34. Tahun itu juga Pastor Paroki ingin mengembangkan sekolah dengan lebih pesat lagi dengan menyerahkan pengelolaannya pada Keuskupan. Bapa Uskup alm. Mgr. Leo Sukoto, SJ kemudian menyerahkan pada Perkumpulan Strada yang berjalan hingga sekarang.


Profil SD Strada Wiyatasana
Perkumpulan Strada berdiri tahun 1924, terdiri dari 73 unit sekolah yang terdapat di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, dengan jumlah guru dan karyawan 1.294 orang. Salah satu sekolah Strada adalah SD Strada Wiyatasana Pasar Minggu. Kompleks Sekolah Strada Wiyatasana mendukung pendidikan berkesinambungan dari TK, SD, dan SMP. Letak sekolah strategis di Jalan Pejaten Raya No. 34 Pasar Minggu, mudah dijangkau dengan kendaraan umum (dilalui mikrolet M-36 dan M-42). Jumlah murid SD Strada Wiyatasana tahun 2011/2012 980 siswa, menghasilkan lulusan terpercaya, siap bersaing, di SMP Negeri maupun swasta. SD Strada Wiyatasana mendapat peringkat A dari Badan Akreditasi Sekolah (BAS).

Foto SD Strada Wiyatasana
Gambar SD STRADA WIYATASANA

BAB III. PEMBAHASAN

Sudah tak aneh di jaman sekarang ini terdapat beberapa perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bidangnya masing-masing. Meskipun begitu, perusahaan tidaklah hanya mencari keuntungan semata. Terdapat juga perusahaan yang bergerak dibidang non-profit dan bertujuan lain contohnya sekolah, karena sekolah didirikan bukan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memberikan ilmu dan pendidikan yang dibutuhkan oleh setiap manusia sekarang ini. Terlebih lagi sekolah dasar yang bertujuan mendidik anak-anak dengan range umur yang sangat tepat untuk diberikan ilmu. Oleh karena itu, sekolah dasar tidak boleh sembarangan dan main-main dalam memberikan pendidikan karena apa yang diajarkan anak-anak dimasa perkembangannya ini akan selalu diingat oleh mereka. Melihat dari perkembangan sekolah dasar sekarang di Indonesia, semakin banyak sekolah dasar yang tidak memberikan ilmu dan pendidikan yang kurang baik dan kurang layak mungkin dikarenakan oleh kurangnya pendanaan atau memang standar kompetensi pendidikan dari sekolah itu yang kurang bermutu. Oleh karena itu, perlu ditekankan kepada setiap sekolah dasar yang ada di Indonesia agar meningkatkan standar kompetensi dan ilmu yang diberikan kepada murid-muridnya. Agar menghasilkan lulusan-lulusan yang baik dan bisa berguna sebagai masyarakat Indonesia nantinya